Rabu, 26 Juni 2013

Sejarah Perkembangan Perencanaan Wilayah dan Kota di Dunia

Written By Dokter Kota on Minggu, 02 September 2012 | 17.06

Sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota di dunia dimulai pada zaman pra Yunani (zaman perunggu), Yunani, Romawi, abad pertengahan, Renaissance dan Boroque, Revolusi Industri hingga pasca industri. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai Jenis-Jenis Perencaaan, kali ini kita mencoba mengetahui sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota. Mengenai sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota di dunia lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu)
  • Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara 3000 - 5000 orang);
  • Berfungsi sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur), serta kesenian;
  • Selalu berada di tepi sungai-sungai besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian, pertahanan, dan transportasi). Hal  ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota;
  • Contoh kotanya : Babilon di Irak, Ur di Turki dan Kahun di Mesir.
2. Yunani
  • Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak di tangan raja);
  • Tempat-tempat persidangan demokrasi (pnyx/lapangan terbuka) mengganti istana raja sebagai pusat kota;
  • Terjadi suburbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran;
  • Muncul seorang bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis perencanaan fisik kota;
  • Contoh kotanya : Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir dan Thurij di Italia. Jumlah penduduknya diperkirakan antara 40.000 - 100.000.
3. Romawi
  • Terkenal dengan pandangan Pax Romano;
  • Keberhasilan menaklukkan wilayah lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di seluruh imperiumnya dari Inggris sampai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir. Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus komunikasi dan perdagangan dari Roma dan  memudahkan pasukan bergerak untuk mengamankan dan menumpas pemberontakan;
  • Menjadi perencana wilayah yang pertama;
  • Dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud untuk menegakkan citra hukum dan keterlibatan;
  • Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda kebesaran dirinya, setiap Kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang sering digunakan untuk pertemuan politik dan bisnis;
  • Pengaruh gereja terhadap bangunan-bangunan kota;
  • Munculnya tuan tanah - tuan tanah (feodalisme)
  • Penemuan bahan peledak, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk kota. Benteng-benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-daerah penyangga.
4. Renaiisance dan Boroque
  • Mulai muncul seni sehingga kota lebih artistik;
  • Tokoh perancang yang terkenal antara lain Leonardo da Vinci dan Michelangelo.
5. Revolusi Industri
  • Ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769;
  • Produksi meningkat yang pada akhirnya muncul tempat-tempat pengolahan baru (pabrik) meningkat yang pada gilirannya membuat jumlah pekerja bertambah;
  • Jumlah pekerja yang bertambah memunculkan persoalan permintaan permukiman bagi pekerja di sekitar pabrik yang pada akhirnya juga memerlukan sarana penunjang lainnya;
  • Pabrik-pabrik tersebut memerlukan bahan baku yang lancar dan memasarkan hasilnya ke konsumen, yang tentunya memerlukan sarana transportasi yang cepat;
  • Munculnya kapal uap dan kereta api uap (1800 an). Kota menjadi lebih terbuka dengan dibangunnya infrastruktur rel kereta api yang dapat menghubungkan ke daerah luar kota;
  • Mulailah periode industrialisasi yang intensif yang ditandai kemacetan lalu lintas, polusi udara dan air;
  • Munculnya gerakan reformasi (akhir abad ke 19), seperti munculnya undang-undang kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan standar perencanaan perumahan dan permukiman, pengontrolan penggunaan lahan dan tinggi bangunan. Termasuk didalamnya adalah gerakan anti revolusi industri, seperti Robert Owen dengan perumahan koperasinya dan JS. Buckingham dengan membentuk masyarakat kehidupan sederhana;
  • Tak kalah juga, beberapa pendukung revolusi industri melahirkan konsep-konsep tentang kota baru. Seperti Sir Titur Salt membangun Saltair di Inggris, Keluarga Krupp mendirikan Kota Essen di Jerman, serta George Cadbury memindahkan ke Kota baru Bournville. Kesemua kota baru tersebut selain untuk pabriknya juga untuk menampung pekerjanya;
  • Komunikasi makin lancar dengan diketemukannya telegram (1876) dan radio serta televisi (1925);
  • Muncul tokoh yang terkenal dengan konsep Kota Taman (kristalisasi konsep kota baru dalam mengurangi masalah kota industri), yaitu Ebenezer Howard (1896). Selain itu jgua muncul Patrick Gaddes, yang menyarankan "perencanaan fisik tidak dapat meningkatkan kondisi kehidupan kota, kecuali jika diterapkan secara terpadu dengan perencanaan ekonomi dan perencanaan sosial yang berkaitan dengan lingkungan". Gaddes menyebutnya "urban conurbation".
5. Pasca Industri
  • Eksploitasi sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan yang berwawasan lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan;
  • Transportasi dan komunikasi lebih cepat dan praktis, sehingga perencanaan transportasiserta komunikasi sangat diperlukan;
  • Urbanisasi semakin tinggi.

10 Kota dengan Tata Ruang Terbaik serta Paling Ramah Lingkungan di Dunia

Written By Dokter Kota on Senin, 20 Mei 2013 | 07.51

10 Kota dengan Tata Ruang Terbaik serta Paling Ramah Lingkungan di Dunia - kali ini Dokter Kota akan membahas mengenai kota-kota yang dapat menerapkan konsep Go Green yang sangat baik sehingga membuat tata kota di setiap kota ini menjadi sangat ramah lingkungan. Diantara 10 kota tersebut, kota Reykjavik di Islandia adalah yang  paling terbaik dalam kategori ini. Selengkapnya mengenai 10 kota dengan tata ruang terbaik serta ramah lingkungan di dunia adalah sebagai berikut :
1. Reykjavik, Islandia
Islandia merupakan salah satu negara di dunia yang paling hijau. Kota Reykjavik sudah memulai langkah yang mengesankan agar menjadi bagian dalam kota-kota terbersih di Eropa. Untuk mencapai hal tersebut, berbagai cara yang luar biasa telah dilakukan, yaitu dengan menjalankan sistem go green secara penuh, memanfaatkan energi panas bumi serta pembangkit listrik tenaga air. Untuk sistem transportasi di Reykjavik, seluruhnya menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan. 
2. Malmo, Swedia
Beberapa kota di segala penjuru dunia berupaya untuk menerapkan konsep go green dalam kehidupan masing-masing kota tersebut. Kota Malmo, yang merupakan kota besar di Swedia ini menerapkan konsep go green di segala penjuru kota. Luar Biasa!
3. Kopenhagen, Denmark
Ketika banyak orang berlomba-lomba untuk menerapkan konsep Go Green, kota dapat berubah menjadi surga yang berwarna hijau. Kopenhagen adalah kota dimana warga sangat menyadari akan isu lingkungan dan mereka lebih suka mengendari sepeda dibandingkan mobil. Hal ini menunjukan bahwa kota Kopenhagen termasuk yang dapat menerapkan konsep go green dengan mengirit penggunaan bahan bakar yang dapat mengakibatkan polusi.
4. Vancouver, Kanada
Tidak seperti kota-kota lain di Amerika Utara, kota terbesar di Kanada ini telah melakukan banyak hal untuk mencapai go green. Bahkan 90% dari energi tersebut berasal dari sumber energi pasang surut, angin, pasang surut, matahari dan energi gelombang, tetapi Vancouver juga telah mengembangkan rencana 100 tahun untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan dengan konsep go green ini, padahal hingga saat ini, Vancouver telah memiliki taman sejumlah lebih dari 200.
5. Bahia de Caraquez, Ekuador
Bahia de Caraquez adalah surga bagi wisatawan . Kota ini mengalami kerusakan parah dari bencana alam di era 90-an dan setelah itu pemerintah daerah serta LSM memutuskan untuk menciptakan kota yang berkelanjutan. Mereka mengembangkan sejumlah program untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mengendalikan erosi, memulai program pengomposan sampahorganik dari rumah tangga serta pasar serta mendukung kegiatan pertanian organik.
6. Sydney, Australia
Sydney adalah kota yang pertama yang mengadakan kegiatan global oleh WWF yaitu "EARTH HOUR" yang saat ini sering dilakukan setiap akhir Maret tiap tahunnya. Kota Sidney juga telah mengembangkan program limbah-makanan menjadi pembuangan efisien, sehingga jelas mengapa Sydney adalah salah satu kota terhijau di dunia.
7. Bogota, Kolombia
Kota yang secara luas dikenal karena tingkat kejahatan yang tinggi, menjadi hijau sejak dipimpin oleh Enrique Penalosa sebagai walikotanya. Beliau berhasil merekonstruksi semua jalur trotoar untuk pejalan kaki, beliau menciptakan sistem bus transit yang efisien dan merevitalisasi lebih dari 1200 ruang terbuka hijau (RTH) kota. Walikota Enrique Penalosa ini juga menaikkan pajak BBM dengan tujuan agar penggunaan kendaraan bermotor semakin berkuran dan serta beliau juga memulai kegiatan Car Free Day.
8. Curitiba, Brazil
Jika 99% dari warga di Curitiba senang dengan kota mereka, maka mereka layak menerimanya. Beberapa alasan adalah fakta bahwa lebih dari 70% dari orang di sana bergantung pada transportasi umum yang sangat efisien dibandingkan dengan menggunaakan kendaraan pribadi. Kota Curitiba adalah salah satu model yang tepat untuk kota metropolitan dengan konsep Go Green.
9. London, Inggris
Pemerintah kota London keluar dengan Rencana Aksi Perubahan Iklim yang membuat kota itu menjadi kota terhijau didunia. Mengurangi emisi CO2 sebesar 60% serta menghasilkan 25% dari energi lokal dalam 20 tahun mendatang, maka pemerintah kota London memeberikan insentif khusus kepada warga apabila mereka mau menerapkan konsep go green, tentu saja dengan bentuk insentif yang cukup menggiurkan.
10. Portland, Oregon, Amerika Serikat
Portland pada awalnya termasuk dalam salah satu kota yang paling berpolusi di Amerika Serikat. Akan tetapi kota ini adalah yang pertama pertama kali menerapkan go green dengan cara membangun bangunan ramah lingkungan (Green Building). Di Portland, pemerintah daerah membangun jalur trem dan jalur sepeda agar penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil dapat ditekan dengan beralih ke fasilitas umum.

Itu adalah 10 kota yang termasuk dalam "10 Kota dengan Tata Ruang Terbaik serta Paling Ramah Lingkungan di Dunia"tersebut. Bagaimana dengan kota tempat tinggal anda saat ini? Apakah sudah konsep go green sudah di jalankan dengan lancar? Mari bersama kita membangun kota dengan tata ruang yang rapi serta ramah lingkungan seperti 10 kota di atas. 

Perencanaan Kota di Indonesia

Di Eropa dan Amerika industrialisasi merupakan salah stu faktor pendoorng adannya perencanaanpembangunan  kota. Sedangkan Indonesia lebih disebabkan oleh beberapa faktor :
1.          Perkembangan kota di indonesia bukan disebabkan adanya industrialisasi, melainkan karena kuran gmenguntungkannya kondisi di daerah pedesaan.  Dimana terjadi dualisme perekonomian kota, yaitu ekonomi modern dan tradisionl.
2.         Keadaan masyarakat, khususnya kondisi struktur pemeirntahan di Indonesia dan organisasi masyarakat, tingkat pengetahuan.
3.         Struktur pemerintahan yan gmenganut sistem desentralisasi dan dekonsentrasi.
4.        Belum mantapnya bidang dan proses perencanaan kota,dimana mekanisme pendukungnya elum berjalan lancar.
5.         Baragamnya jenis kota di Indonesia. Menurut Sudjana Rochyat, paling terdapat dua permasalahan dan mengenali berbagai problematika perkotaan. Yaitu pandangan kota sebagai dimensi fisik dari kehidupan. Kota dipandang sebagian dari suatu sistem yang menyuluh dari kehidupan dan usaha manusia.

Model Perencanaan pada Masa Kolonial
Karsten memulai pendekatan barat dalam pembangunan perkotaan. Dengan fokus perhatianny apada masalah perumahan, kondisi perkampungan. Konsepnya kemudian diakui sebagai pemikiran yan gprogresif dan komprehensif, yang sebelumnya belum terpikirkan di Belanda.
Bagaimanapun konsep Karsten dipengaruhi oleh pemikiran perencanaan kota dari Barat, seperti Geddes pada analisis perkotaan dengan pembagian kota. Karsten memainkan peran penting dalam komite tersebut. Yaitu dalam pembuatan memorandum rancangan kota, yang terkenal dengan Stadvorming Ordonantie (SVO).

Model Perencanaan pada Masa Kemerdekaan
Maksud utama SVO dan SVV adalah sebagai aturan untuk menjamin pembentukan kota yang dipertimbangkan lebih matang. Peraturan mengenai pembangunan kota di Indonesia tahun 1949, mengenai pembangunan kota di Indonesia masih mengacu pada SVO dan SVV di atas.

Model Perencanaan pada Masa Orde Baru
Dengan titik berat pembangunan pada pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin mantap. Hal ini membawa implikasi pada pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan koga yang pesat, khusnya kota besar sebagai wilayah tujuan urbanisasi.
Sambil menunggu diundangnya UU Tata Bina Kota, Materi Dalam Negeri memberikan pegangan dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : Pemda/18/3/6 tanggal 15 Mei 1973 tentang penyusunan Rencana Pembangunan Kota Bagi Tiap Ibukota Kabupaten. Dalam surat edaran tersebut SVO dan SVV masih menjadi pegangan.
Kemudian tahun 1990, dikeluakan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 1980 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota, agar perkembangan kota lebih terarah. Sesuai perencanaan Permendagri, yaitu :
  • Rencana Induk atau Rencana Umum Kota (Master Plan)
  • Rencana Peruntukan Tanah 
Sumber : Manajemen Perkotaan, Dr. H.Achmad Nurmandi, M. Sc
 Joko Puji Laksono  20.21 

Apa Sih Hubungannya Teknik Komunikasi dengan Planologi??

Komunikasi diartikan sebagai pertukaran pemikiran atau pendapat melalui simbol-simbol bersama seperti bahasa, kata-kata ataupun frase. Dalam proses komunikasi etrdapat empat aspek komunikasi yaitu :
Ø  Pengirim    à orang yang sedang mengkomunikasikan pesan
Ø  Penerima   à orang yang dituju untuk dikirimi pesan
Ø  Informasi   à suatu pesan dikirim untuk meyampaikan informasi
Ø  Perilaku      à informasi dimaksudkan untuk mengubah perilaku
Dalam berkomunikasi pun pastinya ditemui hambatan-hambatan yang perlu diatasi dalam berkomunikasi agar pesan dapat yang ingin disampaikan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang tepat. Hambatan-hambatan dalma berkomunikasi tersebut antara lain : proses yang tidak jelas, mata rantai perintah, ukuran organisasi yang terlalu besar, keterbatasan pribadi ( fisik dan mental), sifat dasar manusia, tujuan dan pendapat yang bertentangan serta kekuasaan.

Seorang perencana yang baik dituntut untuk dapat berani berbicara atau berargumentasi di depan masyarakat umum. Hal ini dikarenakan seorang planner harus mampu mempresentasikan hasil rancangan ataupun perencanaannya kepada orang lain secara jelas sehingga pihak lainnya dapat mengerti dan memahami apa yang dipresentasikan oleh seorang planner. Teknik komunikasi tidak hanya diperlukan dalam hal mempresentasikan suatu rancangan/perencanaan saja tetapi juga digunakan ketika meyampaikan pendapat, gagasan ataupun ide perlu disampaikan seperti halnya saran  dan kebijakan kepada pemerintah. Karena itu materi tentang teknik komunikasi bagi seorang planner sangat penting. Dengan materi tersebut seorang planner diajarkan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Bagaimanapun juga dalam merencanakan sutu kawasan atau wilayah, planner tidak dapat bekerja seorang diri. Planner selalu bekerja dalam bentuk tim (kelompok) dengan berbagai ahli dari bidang lainnya. Oleh karena itu planner harus mampu membangun komunikasi yang baik serta efektif dan efisien dengan berbagai pihak tersebut sehingga ke depannya dapat menghasilkan perencanaan yang berkelanjutan. Rancangan yang dihasilkan akan sia-sia saja apabila seorang planner tidak mampu menyampaikan secara baik dan jelas meskipun rancangan tersebut sangatlah hebat, karena orang lain tidak mengerti apa yang sebenarnya ingin disampaikan.

Selasa, 25 Juni 2013

Poster Tekom


Poster Teknik Komunikasi
Tema : Bandara

Sejarah PWK Undip



Terdapat suatu proses perubahan yang membedakan dua dekade terakhir ini dengan periode sebelumnya, baik dalam konteks global maupun nasional. Proses perubahan tersebut adalah berkembang pesatnya laju urbanisasi. Secara global sebagaimana diprediksi oleh PBB, jumlah penduduk perkotaan pada tahun 2025 akan mencakup kurang lebih 60% dari populasi dunia. Berbeda dengan kecenderungan yang terjadi sebelumnya, ketika ledakan pertumbuhan perkotaan terjadi di negara-negara maju, perkembangan perkotaan abad ke-21 ini akan lebih banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang. Dalam dua dasawarsa ke depan, diperkirakan jumlah penduduk perkotaan di negara-negara sedang berkembang akan mencapai angka 50-60% dari total populasinya. Untuk Indonesia sendiri, diperkirakan oleh Bappenas, jumlah penduduk perkotaan akan meningkat dengan laju 4% per tahun, sehingga pada tahun 2020 jumlah populasi penduduk perkotaan akan mencapai 60% dari penduduk Indonesia.
Perkembangan penduduk perkotaan membawa implikasi meningkatnya kebutuhan perumahan, prasarana dan fasilitas perkotaan. Ini akan menjadi masalah karena pada kondisi sekarang saja, tingkat penyediaan prasarana dan fasilitas perkotaan tersebut masih tidak sebanding dengan permintaan yang ada. Sebagai akibatnya, adanya kelangkaan tersebut berakibat kepada munculnya permasalahan dalam aspek sosial dan ekonomi. Munculnya kawasan-kawasan kumuh dan meningkatnya jumlah penduduk miskin di kota (urban poverty) adalah salah satu konsekuensi dari ketidakseimbangan tersebut. Sementara permasalahan-permasalahan tersebut belum mendapatkan jawaban pemecahannya, terdapat kecederungan lain dari sisi pengelolaan pembangunan pada skala kota dan wilayah. Keterbatasan pemerintah dalam pembangunan perkotaan dan wilayah telah mendorong munculnya sebuah paradigma baru pentingnya pelibatan pihak lain (stakeholders) dalam proses pengambilan keputusan.
Perubahan permasalahan dan konstelasi dalam pembangunan perkotaan ini berdampak terhadap perencanaan yang lebih baik yang adaptif terhadap perubahan. Ini jelas membutuhkan keahlian dalam bidang perencanaan yang memadai. Di Indonesia keberadaan perencana ini masih menjadi kendala, karena secara kuantitas masih di bawah kebutuhan nyata.
Menyadari semakin meningkatnya kebutuhan terhadap tenaga perencana pembangunan wilayah dan kota akibat pertumbuhan ekonomi dan proses pembangunan nasional, mendorong staf pengajar di Program Studi (PS) Arsitektur, Fakultas Teknik-UNDIP yang sering terlibat dalam kegiatan perencanaan untuk membuka PS Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi). Melalui serangkaian proses yang panjang, akhirnya pada tanggal 18 Maret 1992 SK Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/KEP/1992 turun sebagai landasan berdiri dan beroperasinya Program Studi (S1) Perencanaan Wilayah dan Kota (PS S1 PWK) di bawah Fakultas Teknik-UNDIP. Mahasiswa angkatan pertama diterima pada bulan September 1992 yaitu sebanyak 33 orang. Setelah menghasilkan lulusan angkatan pertama, Program Studi ini kemudian berkembang menjadi Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota pada tahun 1999, dengan SK Dirjen Dikti Nomor 79/DIKTI/KEP/1999.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP pada saat pendiriannya tahun 1992, merupakan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang kedua setelah ITB di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Saat ini, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP telah memperoleh Akreditasi A berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 033/BAN-PT/Ak-X/S1/I/2008.
Sumber : http://pwk.undip.ac.id